TB MDR, Kondisi saat Pengidap TBC Kebal Obat Antibiotik

Tuberkulosis (TB) multi-drug resistant (MDR) adalah kondisi di mana bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan TB menjadi kebal terhadap dua obat yang paling efektif dalam pengobatan TB, yaitu isoniazid (INH) dan rifampisin (RIF). TB MDR adalah bentuk TB yang lebih sulit diobati dan memerlukan perawatan yang lebih intensif. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui tentang kondisi TB MDR:

1. Penyebab TB MDR: TB MDR terjadi ketika bakteri TB mengalami mutasi genetik yang membuatnya kebal terhadap pengaruh obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan TB konvensional. Ini terjadi ketika pengobatan TB tidak dilakukan dengan tepat, seperti ketidakpatuhan dalam minum obat secara teratur atau penghentian pengobatan sebelum durasi yang direkomendasikan. Selain itu, infeksi TB MDR juga dapat ditularkan dari pasien TB MDR lainnya.

2. Gejala TB MDR: Gejala TB MDR umumnya mirip dengan gejala TB biasa, yaitu batuk berdahak yang berlangsung lebih dari dua minggu, demam, penurunan berat badan, kelelahan, dan keringat malam. Namun, karena TB MDR lebih sulit diobati, gejalanya mungkin lebih parah dan berlangsung lebih lama. Jika tidak diobati dengan tepat, TB MDR dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan paru yang permanen atau penyebaran infeksi ke organ lain dalam tubuh.

3. Diagnosa TB MDR: Diagnosa TB MDR memerlukan tes laboratorium yang spesifik. Tes ini melibatkan kultur dan uji kepekaan obat untuk menentukan apakah bakteri TB resisten terhadap INH dan RIF. Sampel dahak atau cairan tubuh lainnya dikumpulkan dan ditanamkan dalam media kultur khusus untuk menumbuhkan bakteri TB. Setelah itu, bakteri yang diperoleh akan diuji kepekaan terhadap berbagai obat TB untuk menentukan resistensi.

4. Pengobatan TB MDR: Pengobatan TB MDR jauh lebih rumit dan memerlukan penggunaan kombinasi obat TB yang lebih kuat dan lebih toksik. Regimen pengobatan TB MDR terdiri dari sekurang-kurangnya empat obat TB yang efektif, yang dapat mencakup obat-obatan seperti fluoroquinolones, aminoglikosida, dan obat-obat TB yang baru dikembangkan. Durasi pengobatan biasanya lebih lama daripada pengobatan TB biasa, berlangsung selama 18 hingga 24 bulan atau lebih.

5. Tantangan dalam Pengobatan TB MDR: Pengobatan TB MDR memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi. Regimen pengobatan yang lebih lama dan lebih toksik dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius dan mempengaruhi kualitas hidup pasien.