Pencegahan pneumonia dan Tuberkulosis (TBC) melibatkan pendekatan yang berbeda karena penyebab dan mekanisme penularan kedua penyakit ini sangat berbeda. Berikut adalah perbedaan utama dalam pencegahan pneumonia dan TBC:
Pencegahan Pneumonia
Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur, sehingga pencegahannya melibatkan berbagai strategi untuk melindungi diri dari berbagai patogen tersebut:
- Vaksinasi:
- Vaksin Pneumokokus: Vaksin ini melindungi terhadap infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae, salah satu penyebab utama pneumonia bakteri. Tersedia dua jenis vaksin pneumokokus: PCV13 (untuk anak-anak) dan PPSV23 (untuk orang dewasa dan kelompok berisiko tinggi).
- Vaksin Influenza: Vaksin ini melindungi terhadap virus influenza yang dapat menyebabkan pneumonia viral atau meningkatkan risiko pneumonia bakteri sekunder. Vaksin influenza dianjurkan setiap tahun karena virus influenza terus bermutasi.
- Vaksin Hib (Haemophilus influenzae type b): Vaksin ini melindungi anak-anak dari pneumonia dan penyakit serius lainnya yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus influenzae tipe b.
- Kebersihan dan Higienitas:
- Cuci Tangan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik, terutama sebelum makan, setelah batuk atau bersin, dan setelah menggunakan kamar mandi.
- Menjaga Kebersihan Lingkungan: Membersihkan dan mendisinfeksi permukaan yang sering disentuh seperti gagang pintu, remote kontrol, dan layar ponsel.
- Menghindari Kontak dengan Orang Sakit:
- Menghindari Tempat Keramaian: Terutama selama musim flu atau ketika ada wabah penyakit pernapasan.
- Memakai Masker: Saat berada di tempat umum atau di dekat orang yang sakit.
- Gaya Hidup Sehat:
- Gizi Seimbang: Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik yang teratur membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
- Berhenti Merokok: Merokok merusak paru-paru dan meningkatkan risiko pneumonia.
Pencegahan Tuberkulosis (TBC)
TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan ditularkan melalui udara. Pencegahan TBC melibatkan strategi untuk mengurangi penularan bakteri ini:
- Vaksinasi BCG:
- Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin): Vaksin ini diberikan kepada bayi di negara-negara dengan prevalensi TBC tinggi untuk mencegah bentuk TBC yang parah seperti meningitis tuberkulosis pada anak-anak. Namun, efektivitas vaksin BCG dalam mencegah TBC paru pada orang dewasa bervariasi.
- Pencegahan Penularan:
- Menggunakan Masker: Orang yang terinfeksi TBC aktif harus memakai masker untuk mencegah penyebaran bakteri ke orang lain.
- Ventilasi yang Baik: Meningkatkan ventilasi di dalam ruangan dengan membuka jendela dan menggunakan kipas angin untuk mengurangi konsentrasi bakteri di udara.
- Isolasi: Orang dengan TBC aktif harus diisolasi sampai mereka tidak lagi menular, biasanya setelah beberapa minggu pengobatan efektif.
- Skrining dan Pengobatan Preventif:
- Skrining Kontak: Orang yang tinggal serumah atau berhubungan dekat dengan pasien TBC aktif perlu disaring untuk TBC. Mereka yang positif namun belum menunjukkan gejala aktif mungkin menerima pengobatan profilaksis untuk mencegah perkembangan TBC aktif.
- Pengobatan Latent TB Infection (LTBI): Orang dengan infeksi TBC laten (terinfeksi bakteri TBC tapi tidak menunjukkan gejala) mungkin menerima pengobatan untuk mencegah perkembangan menjadi TBC aktif.