Sekarang ini banyak sekali orang yang mengaku kaya dan memamerkan seluruh harta kekayaannya. Sebenarnya ada apa dibalik fenomena para kalangan sosialita ini? Benarkah anak-anak muda berumur belasan sampai awal dua puluh tahunan ini benar sukses dari hasil kerja kerasnya sendiri? Atau yang mereka lakukan selama ini adalah flexing?
Profesor Rhenald yang merupakan salah satu lulusan dari Amerika ini pun angkat bicara mengenai apa yang sedang terjadi. Ia merupakan salah satu pengamat dari “Consumer Behaviour”. Salah satu quotes yang sangat ia sukai adalah bahwa orang-orang yang sungguhan kaya akan tampak diam dan tidak berkoar-koar, sangat berbeda dengan yang pura-pura kaya.
Menurut Prof Rhenald, semakin kaya seseorang maka mereka akan semakin menginginkan privasi dan tidak ingin menjadi perhatian dan pusat dari publik. Saat ini flexing digunakan juga sebagai salah satu strategi marketing. Seperti kasus yang kita tahu beberapa tahun lalu yaitu Pablo Benua yang menipu banyak sekali orang demi kepentingan sendiri.
Konsumsi yang sengaja ditunjukan kepada orang lain ini bertujuan untuk menunjukkan sesuatu kepada seseorang. Hal ini demi untuk mendapatkan pengakuan dari masyarakat dan orang-orang sekitar. Mengirim signal kepada customer ini memang termasuk salah satu strategi marketing yang sudah dilakukan sejak dulu. Salah satu contohnya adalah seorang yang mempunyai sertifikat salon dan memajangnya di salon mereka agar customer percaya bahwa mereka merupakan seseorang yang berpengalaman.
Belakangan, di era sosial media ini banyak orang yang muncul dan menguasai media. Kita menyaksikan banyak youtuber yang menggunakan kekayaan bahkan mengaku kaya dan membuat konten. Bukan hanya di youtube, di aplikasi TikTok juga kita menemukan banyak orang yang memperlihatkan seberapa kaya diri mereka.
Rupanya flexing ini adalah gejala sosial media yang terjadi bukan hanya di Indonesia. Fenomena ini terjadi hampir di seluruh dunia. Bahkan di Cina, ada grup khusus sosialita yang patungan demi mendapatkan gaya mewah yang indah. Salah satu contohnya adalah dengan menginap di hotel mewah dan membayarnya secara beramai-ramai.