Bagaimana prosedur deep brain stimulation berjalan?

Prosedur Deep Brain Stimulation (DBS) adalah suatu proses bedah yang cermat dan kompleks. Proses ini melibatkan penempatan elektroda kecil di dalam otak untuk memberikan stimulasi listrik yang dapat mengurangi atau mengelola gejala gangguan neurologis seperti penyakit Parkinson, distonia, atau tremor esensial. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dilibatkan dalam prosedur DBS:

### 1. Persiapan Sebelum Operasi:

– **Pemetaan Otak:** Sebelum operasi, pemetaan otak dilakukan menggunakan pemindaian gambaran otak seperti MRI atau CT. Ini membantu memetakan daerah otak yang menjadi target untuk stimulasi.

– **Anestesi:** Pasien diberi anestesi umum atau lokal tergantung pada keputusan bersama antara pasien dan tim medis.

### 2. Pemasangan Frame Stereotaktik:

– **Pemasangan Frame:** Sebuah frame stereotaktik (biasanya terbuat dari logam) ditempatkan di kepala pasien untuk memastikan bahwa elektroda ditempatkan dengan presisi. Frame ini juga membantu tim bedah untuk merujuk titik target di otak dengan akurasi tinggi.

### 3. Pemotongan Kulit dan Pembukaan Lubang pada Tengkorak:

– **Pemotongan Kulit:** Dilakukan pemotongan kecil pada kulit kepala untuk membuka area operasi.

– **Pembukaan Lubang di Tengkorak:** Lubang kecil dibuat di tengkorak sesuai dengan rencana pemasangan elektroda.

### 4. Pemasangan Elektroda:

– **Penempatan Elektroda:** Elektroda tipis ditempatkan dengan sangat hati-hati melalui lubang di tengkorak dan diposisikan di dalam otak. Posisi elektroda dipantau secara real-time menggunakan teknologi pencitraan seperti MRI atau CT untuk memastikan penempatan yang tepat.

– **Uji Stimulasi:** Pada tahap ini, elektroda diuji untuk melihat dampak stimulasi listrik pada gejala pasien. Hal ini memastikan bahwa elektroda ditempatkan dengan akurat di daerah yang efektif untuk mengelola gejala.

### 5. Implantasi Baterai dan Stimulator:

– **Implantasi Stimulator:** Setelah elektroda ditempatkan, baterai dan stimulator terkait ditanam di bawah kulit di bagian dada atau perut pasien. Ini dapat diatur untuk memberikan stimulasi sesuai dengan kebutuhan individu pasien.

### 6. Penutupan dan Perawatan Pascaoperasi:

– **Penutupan Luka:** Setelah prosedur selesai, luka pada kulit kepala ditutup dengan jahitan atau staples.

– **Pemantauan Pascaoperasi:** Pasien dipindahkan ke ruang pemulihan untuk pemantauan pascaoperasi. Tim perawatan akan memantau kondisi pasien dan memberikan instruksi perawatan pascaoperasi.

### 7. Pemrograman Stimulator:

– **Sesi Pemrograman:** Beberapa hari atau minggu setelah operasi, pasien akan menghadiri sesi pemrograman stimulator. Selama sesi ini, tingkat stimulasi dan pengaturan lainnya disesuaikan untuk memaksimalkan manfaat dan mengurangi efek samping.

Prosedur DBS dapat memberikan manfaat yang signifikan, tetapi pasien perlu memiliki harapan yang realistis dan memahami bahwa hasilnya mungkin bervariasi. Pemantauan dan penyesuaian yang cermat dari tim perawatan kesehatan setelah operasi sangat penting untuk memastikan efektivitas jangka panjang dari stimulasi otak dalam.