Menjadi ibu rumah tangga adalah peran yang penuh tanggung jawab dan sering kali menuntut energi, waktu, serta dedikasi tanpa henti. Meski tidak selalu terlihat, ibu rumah tangga kerap mengalami tekanan dan tantangan yang bisa membuat mereka lebih sensitif. Sensitivitas ini tidak jarang diabaikan atau disalahpahami oleh orang-orang di sekitar mereka, padahal ada alasan mendalam di baliknya. Berikut beberapa alasan mengapa ibu rumah tangga cenderung menjadi lebih sensitif, dan mengapa hal ini tidak boleh disepelekan.
1. Tekanan Tanggung Jawab yang Tinggi
Ibu rumah tangga sering kali memikul tanggung jawab besar dalam mengurus rumah tangga, anak-anak, keuangan, hingga kebutuhan keluarga sehari-hari. Tanggung jawab ini bisa menjadi beban yang cukup besar, terutama jika tidak mendapat dukungan atau apresiasi yang cukup dari orang sekitar. Tekanan yang konstan untuk mengurus segala hal ini dapat menyebabkan stres dan kelelahan, yang pada akhirnya membuat ibu lebih sensitif secara emosional.
2. Kurangnya Pengakuan dan Apresiasi
Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga kerap dianggap sebagai “tugas biasa” atau bahkan tak terlihat karena tidak menghasilkan pendapatan finansial. Padahal, pekerjaan rumah tangga memerlukan banyak tenaga dan waktu, bahkan bisa melebihi jam kerja normal. Ketika pekerjaan ini kurang mendapat pengakuan atau apresiasi, ibu rumah tangga bisa merasa tidak dihargai. Perasaan ini bisa memicu sensitivitas yang lebih tinggi dan perasaan frustrasi, yang kadang muncul dalam bentuk emosi yang mudah tersulut.
3. Kelelahan Fisik dan Kurang Waktu untuk Diri Sendiri
Pekerjaan rumah tangga yang berulang setiap hari, ditambah dengan tanggung jawab mengurus anak, bisa membuat ibu rumah tangga kelelahan secara fisik. Kurangnya waktu untuk istirahat dan relaksasi juga membuat mereka jarang bisa mengisi kembali energi mereka. Ketika tidak ada waktu untuk merawat diri sendiri atau melakukan hal-hal yang disukai, ibu rumah tangga rentan mengalami stres dan lebih mudah merasa sensitif.
4. Perubahan Hormonal
Kondisi hormonal dapat mempengaruhi emosi seorang ibu rumah tangga, terutama bagi mereka yang baru saja melahirkan atau sedang dalam fase perimenopause. Perubahan hormon pascamelahirkan atau menopause bisa menyebabkan fluktuasi emosi yang drastis. Ibu rumah tangga yang mengalami ini bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau merasa sedih tanpa alasan yang jelas. Sensitivitas yang timbul karena perubahan hormonal ini adalah hal yang wajar dan memerlukan pemahaman dari orang sekitar.