Arsip Harian: November 1, 2024

Kesalahan dalam Negosiasi Gaji yang Sering Dilakukan Fresh Graduate

Negosiasi gaji adalah salah satu momen penting dalam memulai karier, terutama bagi fresh graduate yang baru saja memasuki dunia kerja. Namun, banyak lulusan baru yang masih belum memahami cara yang tepat untuk bernegosiasi gaji, yang seringkali membuat mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan penawaran terbaik. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan fresh graduate saat bernegosiasi gaji:

1. Tidak Melakukan Riset Terlebih Dahulu

Salah satu kesalahan umum adalah datang ke negosiasi tanpa persiapan yang memadai. Banyak fresh graduate yang tidak melakukan riset terlebih dahulu tentang rentang gaji untuk posisi yang mereka lamar, sehingga mereka tidak memiliki acuan yang kuat saat berbicara soal gaji. Dengan mengetahui standar gaji di industri yang mereka pilih, fresh graduate dapat mengajukan angka yang realistis dan sesuai dengan pasar. Cara sederhana untuk riset ini adalah melalui situs-situs informasi karier atau meminta pendapat dari orang-orang di industri terkait.

2. Merasa Tidak Percaya Diri untuk Bernegosiasi

Banyak lulusan baru yang merasa bahwa sebagai seorang fresh graduate, mereka belum memiliki pengalaman yang cukup untuk meminta gaji lebih tinggi. Hal ini membuat mereka cenderung menerima penawaran pertama yang diajukan perusahaan, tanpa berani bernegosiasi lebih lanjut. Padahal, negosiasi adalah hal yang wajar dalam dunia kerja, dan perusahaan sering kali sudah mengantisipasi adanya permintaan negosiasi dari kandidat. Memiliki rasa percaya diri, namun tetap rendah hati dan realistis, sangat penting dalam proses ini.

3. Mengajukan Angka Gaji yang Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah

Kesalahan lainnya adalah mengajukan angka yang jauh di atas atau di bawah standar industri. Permintaan gaji yang terlalu tinggi dapat dianggap tidak realistis dan membuat perusahaan enggan melanjutkan proses perekrutan. Sebaliknya, jika fresh graduate mengajukan angka yang terlalu rendah, mereka bisa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kompensasi yang layak. Oleh karena itu, setelah melakukan riset, tentukan angka yang sesuai dengan standar dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

4. Tidak Memperhatikan Aspek Lain Selain Gaji Pokok

Banyak fresh graduate yang terlalu fokus pada nominal gaji pokok saja, padahal paket kompensasi tidak hanya terdiri dari gaji pokok. Ada banyak aspek lain yang perlu dipertimbangkan seperti tunjangan kesehatan, cuti tahunan, program pelatihan, fleksibilitas kerja, dan kesempatan pengembangan karier. Semua aspek ini dapat mempengaruhi kualitas hidup dan perkembangan profesional jangka panjang, sehingga sebaiknya fresh graduate juga memperhatikan hal-hal tersebut saat bernegosiasi.