Suntik botox adalah prosedur kecantikan yang populer untuk mengurangi kerutan dan garis halus di wajah. Namun, bagi ibu menyusui, banyak yang bertanya-tanya apakah prosedur ini aman dilakukan. Botox sendiri mengandung bahan aktif berupa botulinum toxin, yang berfungsi untuk melumpuhkan otot sementara waktu dan mencegah otot tersebut mengerut, sehingga mengurangi tampilan kerutan. Meski prosedur ini cukup umum, terdapat beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum ibu menyusui menjalani suntik botox.
1. Apakah Botox Masuk ke ASI?
Hingga saat ini, belum ada cukup banyak penelitian yang mendalam mengenai apakah botox yang disuntikkan ke dalam tubuh bisa masuk ke dalam air susu ibu (ASI). Namun, secara teori, botulinum toxin adalah zat yang bekerja secara lokal di tempat injeksi dan tidak berpindah jauh melalui aliran darah. Karena itu, kemungkinan botox masuk ke dalam ASI dianggap sangat rendah. Meski demikian, kekurangan data ilmiah membuat dokter sering kali menyarankan ibu menyusui untuk menghindari suntik botox demi alasan keamanan.
2. Risiko yang Mungkin Timbul
Walaupun suntik botox dianggap aman bagi banyak orang, beberapa risiko bisa tetap ada, terutama bagi ibu menyusui. Jika terjadi komplikasi atau efek samping, seperti infeksi, reaksi alergi, atau pelebaran area kerja botox yang tidak diinginkan, ini bisa berdampak pada kesehatan ibu. Hal ini bisa memengaruhi kondisi fisik atau emosional ibu yang menyusui. Di samping itu, keamanan jangka panjang penggunaan botox selama menyusui belum dipastikan dengan jelas, yang membuat sebagian besar ahli kesehatan menyarankan kehati-hatian.
3. Saran dari Dokter
Sebelum memutuskan untuk melakukan suntik botox saat menyusui, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter, khususnya dokter kulit atau dokter kecantikan, serta dokter anak. Mereka bisa memberikan saran berdasarkan kondisi kesehatan spesifik ibu dan bayi. Jika tidak ada alasan mendesak untuk menjalani suntik botox, sebagian besar dokter mungkin akan menyarankan menunda hingga masa menyusui selesai untuk menghindari potensi risiko.
4. Alternatif Aman
Jika ibu menyusui ingin tetap menjaga penampilan kulitnya tanpa mengambil risiko dengan botox, ada beberapa alternatif aman yang bisa dipertimbangkan. Perawatan wajah seperti facial, microneedling, atau penggunaan produk skincare berbahan alami seperti serum vitamin C, pelembap, dan tabir surya dapat membantu menjaga kulit tetap sehat dan tampak segar tanpa mengganggu proses menyusui.
5. Keputusan Pribadi
Pada akhirnya, keputusan untuk menjalani suntik botox saat menyusui adalah keputusan pribadi yang harus dipertimbangkan dengan matang. Faktor keamanan bayi, kesejahteraan ibu, dan nasihat medis semuanya harus diperhatikan. Jika seorang ibu merasa ragu atau tidak yakin, menunggu hingga masa menyusui selesai mungkin merupakan pilihan yang paling aman.